Ilmu Pengetahuan Logistik
Logistik telah dikenal di kalangan masyarakat luas baik dalam
lingkungan masyarakat luas baik dalam lingkungan lembaga - lembaga maupun
instansi, yang biasanya menggunakan istilah - istilah yang berbeda, misalnya :
·
Biro Material
·
Biro Pembekalan
·
Biro Pemeliharaan
·
Biro Pengadaan
Secara etimologi, Logistik berasal dari bahan
Yunani kuno yaitu logistikos yang berarti terdidik atau pandai
dalam memperkirakan perhitungan. Istilah logistik sudah banyak dikenal dalam
masyarakat, terutama melalui lembaga atau instansi yang mempunyai urusan dengan
bidang tersebut.
Pengertian logistik menurut H.
Subagya M. Suganda pada hakekatnya mencakup tiga pengetahuan dasar,
yaitu :
- Luas ruang lingkup (scope) yang mencakup segi - segi khusus tertentu adminstrasi militer
- Kedudukannya disamping sejajar dengan ilmu strategi dan ilmu taktik, logistik juga merupakan the third major branch of the military art(kegiatan utama ketiga dari seni militer).
- Arti asalnya, pandai dalam mengadakan atau merumuskan perkiraan - perkiraan. (Suganda, Manajemen Logistik, 1988 : 8)
Istilah logistik paling banyak dikenal
dikalangan militer. Dalam hal kemiliteran. Logistik merupakan salah satu unsur
yang kegiatannya merupakan faktor pendukung terhadap pertempuran dan
peperangan, dengan demikian sukses atau tidaknya pertempuran ditentukan pula oleh
kemampuan dalam memberikan logistik untuk operasi militer, lebih - lebih lagi
kalau operasi cukup besar dan melibatkan ribuan anggota pasukan yang
menggunakan peralatan dan persediaan makanan, bensin serta suku bahan bahan
bakar, mesin termasuk cadang
Definisi logistik dalam buku, The World Book Encyclopedia Dictionary yang dikutip oleh H. Subagya M. Suganda disebutkan bahwa : "Logistics is the art of supply : logistics is the arithmetical calculation". (Subagya, Manajemen Logistics, 1988 : 4).
Bila diterjemahkan secara bebas mengenai logistik merupakan salah satu kegiatan yang bersangkutan dengan segi - segi :
- Perencanaan dan pengembangan, pengadaan, penyimpanan, pemindahan, penyaluran, pemeliharaan, pengungsian dan penghapusan alat alat perlengkapan.
- Pemindahan, pengungsian dan perawatan personil.
- Pengadaan dan pembuatan, penyelenggaraan, pemeliharaan dan penghapusan fasilitas-fasilitas.
- Pengusahaan atau pemberian layanan atau bantuan dalam hal ini mencakup perencanaan termasuk pula penentuan kebutuhan - kebutuhan serta penggunanya.
Dari uraian diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan, bahwa logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan atau seni serta
proses mengenai perencaanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan,
penyimpanan,penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material-material /
alat-alat.
Rabu, 02 Februari 2011
Donald J. Bowersox ( 2000 :
13 )mendefinisikan logistik sebagai berikut:
“ Proses pengelolaan yang
strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan
barang-jadi dari suplier, diantara fasilitas-fasilitas perusahan dan kepada
para pelanggan ”.
The Council of Logistiks
Management ( CLM ) organisasi pelopor logistik di Amerika
Serikat yang memiliki anggota sekitar 15.000 orang, Dasar-Dasar Manajemen
Logistik dan SCM ( 2008 : 2) mendefinisikan Managemen Logistik sebagai
berikut :
“ Manajemen logistik
merupakan bagian dari proses Suplly Chain yang berfungsi untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan keefesienan dan keefektifan aliran penyimpanan
barang, pelayan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of-origin)
hingga titik konsumsi (point-of-cosumption) dalam tujuannya untuk memenuhi
kebutuhan para pelanggan ”.
Kotler ( 2002 : 612
) mengemukakan pengertian Logistik Pasar adalah sebagai berikut:
“ Mencakup perencanaan,
implementasi, dan pengendalian arus fisik bahan serta barang akhir dari titik
asal ke titik penggunaaan untuk memenuhi tuntutan pelanggan atas dan dengan
melakukan semua tugas itu diperoleh imbalan berupa laba ”.
a. Aktivitas Logistik Pasar
Logistik pasar mencakup
beberapa aktivitas. Yang pertama adalah peramalan penjualan, atas dasar
tersebut perusahaan menjadwalkan distribusi, produksi, dan level persediaan.
Perencanaan produksi menunjukkan bahan yang harus dipesan oleh departemen
pembelian. Bahan-bahan itu tiba melalui transportasi masuk, memasuki daerah
penerimaan, dan disimpan di bagian persediaan bahan mentah. Bahan mentah diubah
mejadi barang jadi. Inventori barang jadi merupakan penghubung antara pesanan
pelanggan dan kegiatan manufaktur perusahaan. Pesanan pelanggan akan mengurangi
level persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur akan menambah level
persediaan barang jadi. Barang jadi bergerak keluar dari jalur perakitan dan
melewati pengemasan, penyimpanan dalam pabrik, pemrosesan dalam ruang
pengiriman, transportasi keluar, penggudangan, dan pengiriman serta pelayanan
pelanggan.
b. Tujuan Logistik Pasar
Banyak perusahaan yang
menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menyampaikan barang yang tepat
ke tempat yang tepat pada saat yang tepat dan biaya terendah.” Sayangnya,
tujuan itu hanya memberikan sedikit petunjuk praktis. Tidak ada sistem logistik
pasar yang dapat sekaligus memaksimumkan pelayanan pelanggan dan meminimumkan
biaya distribusi. Pelayanan pelanggan maksimum berarti persediaan yang besar,
transportasi yang lebih baik, dan gudang yang banyak, semua itu akan menaikan
biaya logistik pasar.
Perusahaan tidak dapat
mencapai efisiensi logistik pasar dengan meminta tiap menejer logistik pasar
untuk meminimumkan biaya,. Biaya logistik pasar saling berkaitan, dan saling
berhubungan secara berlawan.
Karena aktivitas logistik
pasar melibatkan hubungan timbal-balik yang sangat kuat, keputusan harus dibuat
secara menyeluruh. Titik awal untuk merancang sistem logistik pasar adalah
mempelajari apa yang diminta pelanggan dan apa yang ditawarkan pesaing.
Pelanggan tertarik pada pengiriman yang tepat waktu, kesediaan pemasok untuk
memenuhi kebutuhan yang mendesak, penanganan barang yang cermat, kesediaan
pemasok untuk menerima kembali barang yang cacat dan menggantinya dengan cepat.
Kemudian perusahaan harus
meneliti kepentingan relatif atas output-output pelayanan itu. Perusahaan juga
harus mempertimbangkan standar layanan pesaing. Perusahaan biasanya ingin
menawarkan setidaknya pelayanan yang sama seperti atau bahkan lebih dari
pesaing. Tetapi tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan penjualan.
Perusahaan harus memperhatikan biaya dari pemberian level pelayanan yang lebih
sedikit dan membebankan harga yang lebih rendah. Perusahaan lain menawarkan
lebih banyak pelayan dan membebankan harga yang lebih tinggi. Perusahaan pada
akhirnya harus menetapkan beberapa janji kepada pasar. Beberapa perusahaan
bergerak lebih jauh dan menetapkan standar untuk tiap faktor pelayanan.
Dengan adanya tujuan-tujuan
logistik pasar yang telah disebut dimuka, perusahaan harus merancang sistem
logistik pasar yang akan meminimumkan biaya pencapaian tujuan tersebut.
Kotler (2002:616) “Tiap
kemungkinan sistem logistik pasar akan mengakibatkan biaya berikut : M = T + FW + VW + S
Dimana : M = total biaya logistik pasar
untuk sistem yang diusulkan
T = total biaya pengangkutan
untuk sistem yang diusulkan
FW = otal biaya
tetap penggudangan (fixed warehouse cost) untuk sistem yang diusulkan,
VM = total biaya
variabel penggudangan (termasuk persediaan) untuk sistem yang diusulkan.
S = total biaya kehilangan
penjualan (cost of lost sales) karena penundaan pengiriman rata-rata diterapkan
sistem yang diusulkan.”
Untuk memilih sistem
logistik pasar perlu diteliti biaya total (M) yang berkaitan dengan tiap sistem
yang diusulkan serta memilih sistem yang meminimumkan biaya total tersebut.
Jika sulit mengukur S, perusahaan harus mengarah ke meminimumkan T + FW +
VW untuk level tertentu sasaran pelayanan pelanggan.
Keputusan Logistik Pasar
Kotler ( 2002 : 616
) menerangkan bahwa ,empat keputusan utama yang harus dibuat berkenaan
dengan logistik pasar, adalah :
“ 1. Bagaimana sebaiknya
pesanan ditangani?(pemrosesan pesanan),
2. Diman persediaan
sebaiknya ditempatkan?(penggudangan),
3. Berapa banyak persediaan
yang harus disimpan?(persediaan), dan
4. Bagaimana sebainya
barang dikirimkan?(pengangkutan). “
Ad 1. Pemprosesan
Pesanan
Biaya perusahaan sekarang
yang mencoba untuk memperpendek siklus-pesanan-sampai pembayaran yaitu, waktu
antara penerimaan surat pesanan, pengiriman barang pesanan, dan pembayaran
pesanan. Siklus itu mencakup banyak tahap, yang meliputi pengiriman surat
pesanan oleh wiraniaga ke kantor pusat, pemasukan peasanan ke bagian keuangan
dan pemeriksaan kredit pelanggan, penjadwalan persediaan dan produksi,
pengiriman pesanan dan faktur, serta penerimaan pembayaran. Semakin panjang
siklus itu, semakin rendah kepuasan pelanggan dan laba perusahaan. Tetapi perusahaan-perusahaan
membuat kemajuan yang besar.
Ad. 2. Penggudangan
Setiap perusahan harus
menyimpan barang jadinya hingga terjual karena siklus produksi dan konsumsi
jarang bersesuain. Fungsi penyimpanan membantu mengatasi perbedaan antara
produksi dan jumlah yang di inginkan pasar. Perusahaan harus memutuskan jumlah
lokasi penyimpanan. Semakin banyan lokasi penyimpanan berarti barang dapat
dikirimkan kepada pelanggan lebih cepat. Tetapi hal itu berarti biaya
penggudangan akan meningkat.
Ad. 3. Inventori
Level persediaan merupakan
keputusan utama logistik pasar. Wiraniaga ingin perusahaannya menyimpan
persediaan yang cukup sehingga dapat segera memenuhi semua pesanan pelanggan.
Namun, tidak efektif dalam biaya jika perusahaan menyimpan persediaan sebanyak
itu. Biaya persediaan bertambah pada laju semakin meningkat jika level
pelayanan pelanggan mendekati 100 persen. Manajemen perlu mengetahui
peningkatan penjualan dan laba sebagai akibat dari menyimpan persediaan yang
lebih besar dan dari menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat,
kemudian membuat keputusan berdasarkan hal tersebut.
Ad. 4. Pengangkutan
Pemasar perlu memperhatikan
keputusan pengangkutan. Pilihan pengangkutan akan mempengaruhi penetapan harga
produk, kinerja pengiriman tepat-waktu, dan kondisi barang saat tiba di tujuan,
semua itu akan mempengaruhi keputusan pelanggan.
Strategi logistik pasar
harus diturunkan dari strategi bisnis, dan bukan sekedar pertimbangan biaya.
Sistem logistik harus bersifat intensif informasi dan membentuk hubungan
elektronik di antara para pemercaya ( stakeholders ). Akhirnya
perusahaan harus menetapkan sasaran logistiknya untuk menandingi atau melebihi
standar pelayanan pesaing, dan harus melibatkan anggota dari sesuai tim yang
relevan dalam proses perencanan.
Secara
teoritis, ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk sistem logistik, yang
meliputi:
a. Struktur Fasilitas
Struktur
fasilitas yang dipilih oleh suatu perusahaan adalah fundamental bagi hasil
akhir logistiknya. Jumlah, besar dan pengaturan geografis dari
fasilitas-fasilitas yang dioperasikan atau digunakan itu mempunyai hubungan
langsung dengan kemampuan pelayanan terhadap nasabah perusahaan dan terhadap
biaya logistiknya. Suatu penilaian realistis terhadap kompetensi menunjukan
bahwa semua transaksi dagang haruslah dikembangkan pada lokasi-lokasi tertentu.
Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke mana dan
melalui mana material dan produk-produk diangkat. Seleksi serangkaian lokasi
yang unggul (superior) dapat memberikan banyak keuntungan yang kompetitif.
b. Transportasi
Dalam suatu jaringan fasilitas,
transportasi merupakan mata rantai penghubung. Ada 3 aspek
tranportasi yang harus diperhatikan karena berhubungan dengan sistem logistik.
Pertama adalah kecepatan/waktu pelayanan yang yang dibutuhkan untuk memindahkan
barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Hal ini penting mengingat
jika keterlambatan proses distribusi mengakibatkan tertundanya pekerjaan pada
level perusahaan. Aspek yang kedua adalah aspek biaya transportasi. Sistem
logistik hendaklah dirancang untuk meminimumkan biaya transportasi dalam
hubungannya dengan biaya sistem secara keseluruhan.Aspek
ketiga adalah konsistensi. Konsistensi
menunjukan prestasi waktu yang teratur dan tempat yang tetapdari sejumlah
pengangkutan barang/material. Konsistensi transport mempengaruhi komitmen
persediaan penjual dab pembeli maupun resiko yang dipikulnya.
c. Pengadaan
Persediaan
Pengadaan persediaan diperhitungkan
berdasarkan besarnya permintaan atau demandpelanggan. Hal ini
penting guna efisiensi biaya sistem secara keseluruhan.
d. Komunikasi
Komunikasi seringkali diabaikan dalam sistem
logistik. Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan banyak masalah.
Kekurangan tersebut adalah informasi yang diterima tidak betul, kurang lengkap
dan informasi yang diterima sudah tidak dibutuhkan lagi atau kadaluarsa. Jadi,
komunikasi yang cepat dan akurat mempengaruhi prestasi logistik.
e. Penanganan dan Penyimpanan
Dalam arti luas, penanganan dan penyimpanan
meliputi pergerakan, pengepakan, dan pengemasan (containerization).
Penyimpanan material menimbulkan banyak sekali biaya logistik dilihat dari
pengeluaran untuk operasi, jadi makin sedikitnya produk yang ditangani dalam
keseluruhan prose situ maka makin terbatas dan efisien arus total fisiknya.
f.
Pemeliharaan Informasi
Mengumpulkan
informasi, menyimpan dan memanipulasi, melakukan analisis data dan menetapkan
prosedur pengendalian.
Indonesia
setidaknya memiliki tujuh masalah dalam hal logistik nasionalnya. Tanpa
perbaikan dalam sistem logistik nasional, potensi Indonesia sebagai
negara yang memiliki kekuatan di dua sisi ekonomi, baik sisi permintaan maupun
sisi penawaran, akan terus bermasalah
Masalah logistik nasional dapat dikelompokkan dalam tujuh
kelompok, yaitu sebagai berikut
·
Komoditas
·
Infrastruktur
·
Pelaku Dan
Penyedia Jasa Logistik
·
Sumber Daya
Manusia
·
Teknologi
Informasi Dan Komunikasi
· Regulasi
· Kelembagaan
Masalah
komoditas muncul karena hingga saat ini Indonesia belum memiliki fokus
komoditas yang akan ditetapkan dan menjadi komitmen nasional untuk
dikembangkan. Akibatnya, volume perdagangan ekspor dan impor menjadi belum
optimal
Adapun
dalam hal infrastruktur, Indonesia belum memiliki sarana yang memadai, baik
dari segi kuantitas maupun kualitas, di antaranya belum memiliki pelabuhan
penghubung atau Hub Port. Infrastruktur di Indonesia juga belum dikelola secara
terintegrasi, efektif, dan efisien, mulai dari infrastruktur kepelabuhan,
bandara, pergudangan, hingga transportasi. Begitu juga dalam hal pelaku dan
penyedia jasa logistik. Daya saing Indonesia masih terbatas, baik di tingkat
nasional apalagi global. Itu antara lain timbul karena lemahnya jaringan nasional
serta internasional sehingga secara umum penyedia jasa logistik sebagian besar
masih didominasi oleh perusahaan multinasional. Pada saat yang sama, kondisi
sumber daya manusia Indonesia juga masih rendah, terutama dalam kompetensi
sumber daya dan manajemennya. Itu terjadi karena keberadaan lembaga pendidikan
dan pelatihan bidang logistik masih minim. Indonesia juga menghadapi
infrastruktur dan jaringan teknologi informasi serta komunikasi yang belum
andal. Itu ditunjukkan dengan terbatasnya jangkauan jaringan pelayanan
nonseluler. Dengan demikian, secara umum Indonesia masih sangat bergantung pada
sistem manual dan sistem berbasis kertas dalam transaksi logistiknya. Sementara
itu, kebijakan nasional di sektor logistik masih bersifat parsial atau sektoral.
Dan kalaupun ada regulasi, penegakan hukumnya masih rendah. Di saat yang sama,
koordinasi lintas sektoral masih rendah dan belum ada kelembagaan yang mengawal
pelaksanaan pengembangan logistik nasional.
"Untuk menjawab tuntutan tersebut, maka sektor logistik
perlu ditata dan dikembangkan secara lebih terarah dan terintegrasi melalui
penyusunan Cetak Biru Sistem Logistik Nasional,"
Tugas Seorang Logistik...:)
Banyak orang yang bertanya mengenai tugas seorang logistik. Di sini saya akan
sedikiti mencoba menjelaskan mengenai Job deskripsion seorang Logistik. Di antaranya, yaitu :
1.
Melakukan order barang. Dalam hal ini, seorang logistik
harus mempunyai daftar-daftar supplier barang yang dibutuhkan oleh perusahan
untuk menunjang produksi. Seorang logistik juga harus sering berkoordinasi
dengan koordinator produksi dan pihak supplier supaya kebutuhan logistik barang
tetap pada porsinya. Order barang bisa dilakukan via email, telephon, atau fax.
tapi sebelumnya kita menghubungi pihak supplier bahwa kita akan melakukan
order. Dalam negoisasi dengan supplier, tekankan jiwa bahwa pihak yang
mengorder adalah raja sehingga seorang pekerja logistik harus tegas khususnya
dalam memastikan kapan barang datang.
2.
Menerima barang. Setelah melakukan order, pastikan barang
datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian. Ketika barang sudah datang, maka
seorang logistik lah yang menandatangani struk penerimaan barang. Setelah itu,
pastikan barang yang diterima dalam keadaan baik dan jumlah yang dikirim sesuai
dengan yang di order.
3.
Invoice. Invoice merupakan penagihan, setelah faktur
penjulan kita terima, masukkan semua dalam data faktur penangihan. Setelah
semuanya selesai dilakukan, menyerahkan penagihan tersebut ke bagian staf
keuangan untuk membayarnya.
4.
Distribusi. Setelah semua selesai dan sudah pasti bahwa
barang yang sudah sesuai dengan order, maka tugas selanjutnya adalah
mendistribusikan barang-barang tersebut ke bagian-bagian produksi yang
memerlukan.
5.
Controlling. Setelah didistribusikan bukan berarti tugas
seorang logistik selesai, seorang logistik masih harus memonitoring dan
mengontrol bahwa barang tersebut digunakan dengan sewajarnya.
Manajemen
Logistik
kuliah
Jurusan Manajemen Logistik. suatu hari seorang dosen bertanya, Apa sih makna
dari jurusan kalian ini? kalau makna manajemen kayaknya umumnya udah tau
maknanya. manajemen intinya adalah plan, do, cek. Kalau makna Logistik, hm apa ya?
padahal saat ini gue udah semester 4. masa gak tau maknanya. Gue jadi
memikirkannya. dari pada gue pusing memikirkannya mending browsing aja...
Logistik berasal dari bahasa Yunani "Logos"
yang berarti rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara berbicara, dan orasi. Dalam
sejarah Yunani dan Romawi kuno, istilah logistik digunakan sebagai pasokan
senjata dan rangsum bagi para prajurit yang bertempur, yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya. Pasukan Romawi kuno dalam berperang selalu berpindah
dari satu daerah ke daerah lain untuk menuntaskan ambisi Julius Caesar dalam
menguasai dunia. Untuk itulah diperlukan tenaga logistik yang handal, atau yang
dahulu disebut sebagai "Logistikas". Tim logistikas bertugas untuk
memberikan pasokan atau supply kepada prajurit yang bertempur. Istilah ini
kemudian digunakan oleh militer modern dalam melakukan supply untuk keadaan
perang, mulai dari informasi, transportasi, senjata, bahan makan, dan masih
banyak lagi.
Secara
harafiah, logistik diartikan sebagai management aliran atau flow management
dari suatu tempat ke tempat lain. Apa saja yang termasuk di dalamnya? Garis
besar flow management meliputi aliran sumber daya dan informasi. Keduanya
memiliki sub bagian yang terpisah. Sebagai contoh, aliran sumber daya meliputi
energi dan manusia. Beberapa sub bidang logistik antara lain adalah:
1.
Informasi
2.
Transportasi
3.
Inventory
4.
Warehousing
5.
Material-handling
6.
Packaging
Logistik
merupakan suatu bagian dari supply chain management yang berfokus pada
perpindahan barang dari tempat asal ke tempat tujuan, untuk mencapai kepuasan
pelanggan. Tujuan utama dari logistik adalah mengatur siklus sehingga
memberikan hasil yang bermanfaat bagi perusahaan, terutama pada efisiensi. 2
hal yang menjadi fokus utama dalam dunia logistik adalah internal logistik dan
external logistik. Keduanya mengatur aliran dan penyimpanan material dari satu
titik ke titik lain dengan fungsi utama meliputi inventory management,
purchasing, transportasi dan distribusi, serta warehousing.
Inventory Management
Inventory management merupakan sistem pengaturan inventory dalam suatu perusahaan. Percaya atau tidak, sistem inventori yang dianut oleh suatu perusahaan dapat mencerminkan kinerja dari perusahaan tersebut. Banyak perusahaan menjadi bangkrut hanya karena perusahaan tersebut tidak dapat mengatur sistem inventori-nya. Peningkatan jumlah inventori perusahaan rentan menyebabkan munculnya dead stock. Contoh nyata, siapa tidak mengenal sepeda Federal. Pada era tahun 90an, jika orang menyebut sepeda gunung, yang terlintas dibenak mereka hanya 1 nama yaitu Federal. Bahkan jika orang pergi ke toko sepeda, ingin membeli sepeda gunung merk lain, mereka tetap menyebut, "Pak mau beli sepeda Federal merk anu". Namun, perusahaan ini akhirnya menjadi collapse dan harus menjual aset mereka kepada salah satu kompetitor nya pada waktu itu yang masih dalam taraf berkembang, yaitu Polygon. Konon, kejatuhan pabrik sepeda terbesar di Indonesia ini dikarenakan mereka mempunyai dead stock yang terlalu banyak akibat inventory management yang kurang bagus.
Inventory management merupakan sistem pengaturan inventory dalam suatu perusahaan. Percaya atau tidak, sistem inventori yang dianut oleh suatu perusahaan dapat mencerminkan kinerja dari perusahaan tersebut. Banyak perusahaan menjadi bangkrut hanya karena perusahaan tersebut tidak dapat mengatur sistem inventori-nya. Peningkatan jumlah inventori perusahaan rentan menyebabkan munculnya dead stock. Contoh nyata, siapa tidak mengenal sepeda Federal. Pada era tahun 90an, jika orang menyebut sepeda gunung, yang terlintas dibenak mereka hanya 1 nama yaitu Federal. Bahkan jika orang pergi ke toko sepeda, ingin membeli sepeda gunung merk lain, mereka tetap menyebut, "Pak mau beli sepeda Federal merk anu". Namun, perusahaan ini akhirnya menjadi collapse dan harus menjual aset mereka kepada salah satu kompetitor nya pada waktu itu yang masih dalam taraf berkembang, yaitu Polygon. Konon, kejatuhan pabrik sepeda terbesar di Indonesia ini dikarenakan mereka mempunyai dead stock yang terlalu banyak akibat inventory management yang kurang bagus.
Purchasing
Purchasing juga merupakan salah satu bagian dari dunia logistik. Supply barang erat kaitannya dengan kinerja pemasok, yang tercover melalui sebuah purchasing department. Kejelian seorang purchaser dalam memilih vendor, akan memberikan dampak kepada sistem logistik suatu perusahaan. Bayangkan jika vendor yang anda miliki punya sistem kerja yang amburadul. Produk yang dikirim banyak yang cacat, lead time delivery juga lama, bahkan sering terlambat. Secara otomatis, sistem logistik anda akan menjadi kacau balau. dampaknya, customer order tidak dapat terpenuhi, sehingga profit menurun.
Purchasing juga merupakan salah satu bagian dari dunia logistik. Supply barang erat kaitannya dengan kinerja pemasok, yang tercover melalui sebuah purchasing department. Kejelian seorang purchaser dalam memilih vendor, akan memberikan dampak kepada sistem logistik suatu perusahaan. Bayangkan jika vendor yang anda miliki punya sistem kerja yang amburadul. Produk yang dikirim banyak yang cacat, lead time delivery juga lama, bahkan sering terlambat. Secara otomatis, sistem logistik anda akan menjadi kacau balau. dampaknya, customer order tidak dapat terpenuhi, sehingga profit menurun.
Transportasi dan
Distribusi
Salah satu inti dari logistik adalah transportasi dan distribusi. Kecepatan dan ketepatan menjadi tolak ukur utama di bagian ini. Bagaimana supply bisa sampai ke tempat tujuan sesuai dengan permintaan, sehingga proses berikutnya tidak terhambat. Banyak hal yang berpengaruh dalam hal ini, mulai dari kualitas armada transportasi, kejelian dalam menentukan rute, dan juga efisiensi biaya transportasi dan distribusi. Semuanya itu akan memberikan impact terhadap kinerja logistik anda.
Salah satu inti dari logistik adalah transportasi dan distribusi. Kecepatan dan ketepatan menjadi tolak ukur utama di bagian ini. Bagaimana supply bisa sampai ke tempat tujuan sesuai dengan permintaan, sehingga proses berikutnya tidak terhambat. Banyak hal yang berpengaruh dalam hal ini, mulai dari kualitas armada transportasi, kejelian dalam menentukan rute, dan juga efisiensi biaya transportasi dan distribusi. Semuanya itu akan memberikan impact terhadap kinerja logistik anda.
Warehousing
Warehousing atau pergudangan merupakan bagian kecil dari logistik. Termasuk di dalamnya adalah sistem penyimpanan, material handling, FIFO sistem, cross-docking dan packaging. Banyak orang menganggap sepele masalah yang satu ini, namun warehouse merupakan salah satu bagian dalam perusahaan yang menentukan kinerja dari perusahaan tersebut.
Warehousing atau pergudangan merupakan bagian kecil dari logistik. Termasuk di dalamnya adalah sistem penyimpanan, material handling, FIFO sistem, cross-docking dan packaging. Banyak orang menganggap sepele masalah yang satu ini, namun warehouse merupakan salah satu bagian dalam perusahaan yang menentukan kinerja dari perusahaan tersebut.
Logistik
Didalam pusat
distribusi Nexus, suatu perusahaan logistik terkemuka di Amerika Serikat,
gambar menunjukkan barang diatas palet dan forklift.
Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan sumber
daya lainnya,
seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber
produksi ke pasar dengan tujuan
mengoptimalkan penggunaan modal . Manufaktur
dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga
mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.
Berdasarkan
pengertian di atas, maka misi logistik adalah "mendapatkan barang yang
tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat,
dengan biaya yang
terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa
logistik"
Karenanya,
logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk 2 hal yang amatlah
sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap
menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis yang
selalu berubah, manajemen logistik yang baik merupakan sebuah keharusan.
Asal-usul
Kata logistik
berasal dari bahasa
Yunani logos
(λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”.
Kata logistik memiliki asal kata dari Bahasa Perancis loger yaitu
untuk menginapkan atau menyediakan. Kegunaan asalnya untuk menjelaskan ilmu
dari pergerakan, suplai & perawatan dari pasukan militer di lapangan.
Nantinya digunakan untuk mendeskripsikan manajemen arus barang di sebuah
organisasi, dari barang mentah menjadi barang jadi.
Logistik adalah
konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi
persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas.
Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada
perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas
distribusi dan pendanaan persediaan perang.
Oxford English Dictionary
mendeskripsikan logistik sebagai "the branch of military science relating
to procuring, maintaining and transporting materiel, personnel and
facilities." Definisi lainya adalah "the time-related positioning of
resources." Maka dari itu, logistik biasanya dilihat sebagai cabang umum
dari ilmu
teknik yang membuat
"sistem manusia" bukan "sistem mesin".
Sejarah Logistik
Pentingnya Logistik
Selama perang Troya Yunani
mengirimkan 1200 kapal ke Troya. Untuk perang ini, bangsa Yunani tidak mampu
membawa cukup makanan dan uang. Maka dari itu, mereka harus menanam makanan di
Troya dan terus menerus melakukan penyerbuan kecil untuk mecari suplai. Karena
masalah logistik ini, mereka tidak bisa melancarkan serangan yang menentukan
dan signifikan untuk mengakhiri perlawanan bangsa Troya. Perang ini berlangsung
selama sepuluh tahun. Sejarawan Yunani Thucydides (460-400 SM)
menjelaskan isu ini dan menekankan pentingnya keberadaan atau ketiadaan
logistik dalam peperangan [1]
Akan tetapi ada
juga bukti-bukti yang menyatakan bahwa bangsa Yunani kala itu telah mengerti
pentingnya logistik. Di antara kalimat2 dalam epik karangan Homer
ialah mengenai perisai baru milik Achilles. Pada
pahatanya dijelaskan tentang kota Troya yang di kepuung, tetapi bukanya
menyerang kamp-kamp milik bangsa Yunani, para pasukan Troya malah menyerang
domba-domba milik bangsa Yunani, dan ini melambatkan laju pasukan Yunani. Bukan
hanya orang Troya, pasukan Yunani juga dengan segala daya upaya berusaha
menyelamatkan domba mereka mengingat betapa pentingya pasokan pangan bagi
kelanjutan pengepungan mereka atas kota Troya. [2]
Salah satu
kampanye perang pertama di masa kuno ialah Perang
Persia. Raja Persia Xerxes I pergi
bertempur pada tahun 480
SM dengan membawa
sekitar 100.000 pasukan bersamanya menuju beberapa kota-kota di Yunani. Karena
pasukan Persia yang begitu banyak, pasokan logistik hanya bisa dilakukan
melalui laut karena melalui jalan darat terlalu susah pada masa itu. Maka dari
itu, pasukan Xerxes maju bertempur dengan dikawal oleh armada kapal
perang dan kapal
barang. Setelah kalah
di pertempuran Salamis sang raja harus mundur karena dia
mengkhawatirkan akan hilangnya koneksi antara rantai suplai dengan pasukannya
di depan.
Logistik militer
Dalam ilmu
militer, menjaga agar jalur suplai sambil mengganggu jalur musuh amatlah
krusial — Napoleon bahkan mengatakan logistik adalah faktor terpenting — dalam strategi
militer, karena sebuah
angkatan bersenjata tanpa sumber daya dan transportasi itu tidak berdaya.
Kekalahan Inggris di Perang Kemerdekaan Amerika dan kekalahan
Poros di medan Afrika Perang
Dunia II semua
disebabkan oleh kegagalan logistik. Pemimpin bersejarah speerti Hannibal
Barca, Alexander the Great, dan Duke
Wellington dianggap
sebagai jenius dalam logistik.
ILS Integrated
Logistics Support adalah disiplin yang digunakan oleh tentara/militer untuk
memastikan sistem pendukung yang kuat dengan layanan perbekalan (logistik)
konsep pemikirannya adalah biaya terendah dan sesuai dengan kebutuhan, handal,
persediaan yang mencukupi, maintainability dan lain-lain sebagai persyaratan
yang ditetapkan untuk itu.
Dalam logistik
militer, perwira logistik mengatur bagaimana dan
kapan memindahkan sumber daya ke tempat dimana mereka dibutuhkan. Manajemen
rantai suplai di logistik militer biasanya bersinggungan dengan
variabel-variabel tertentu untuk memprediksi biaya, penurunan kualitas, konsumsi dan permintaan
masa depan. Pengelompokan kategori AD AS yaitu klasifikasi suplai dikembangkan sedemikian rupa sehingga
suplai dengan kategori konsumsi yang mirip dikelompokan menjadi grup-grup
tersendiri untuk kegunaan perencanaan lebih lanjut. Contohnya, konsumsi pada
masa damai untuk amunisi dan bahan bakar akan lebih sedikit dibandingkan pada
masa peperangan, dimana suplai lainya seperti makanan dan baju memiliki rasio
konsumsi yang konstan tanpa menghiraukan perang maupun damai. Pasukan akan
selalu membutuhkan seragam dan makanan, lebih banyak pasukan berarti kebutuhan
makanan dan seragam akan lebih banyak.
Manajemen logistik
Manajemen
logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan
penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik
permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of
consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pela
Apa itu Logistik?
logistik
merupakan bagian dari suatu kegiatan atau tugas yang melaksanakan proses
penyiapan/penyediaan, penyimpanan dan penyaluran produk atau jasa kepada
konsumen atau pengguna akhir.
Logistik identik dengan pergudangan dan transportasi, yakni gudang tempat menyimpan bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi. Sedangkan transportasi tidak lebih dari proses pemindahan barang-barang atau produk dari gudang ke proses pengolahan ataupun ke pemakai/konsumen.
Untuk menambah khasanah pemahaman tentang definisi logistik, berikut saya sarikan dan terjemahkan secara bebas dari beberapa sumber:
1. Logistik didefinisikan sebagai sebuah kerangka perencanaan usaha untuk mengatur aliran material, jasa, informasi dan modal. Termasuk di dalamnya pengelolaan peningkatan informasi yang kompleks/rumit, komunikasi dan sitem kontrol yang dibutuhkan dalam lingkungan usaha. (Menurut, Logistix Partners Oy, Helsinki, FI, 1996)
2. Logistik adalah ilmu tentang perencanaan, pengangkutan dan perawatan dari kekuatan pasukan. Aspek tersebut dari operasional militer mliputi; perancangan dan pengembangan, akuisisi, penyimpanan, pergerakan, distribusi, perawatan, evakuasi, dan disposisi dari material. Pergerakan, evakuasi dan penginapan maupun rumah sakit untuk personal pasukan. Akusisi untuk konstruksi, perawatan, operasi dan disposisi dari fasilitas; beserta akuisisi dari penyediaan jasa layanan.(dipublikasikan oleh, JCS Pub 1-02 excerpt)
3. Definisi logistik dari Websters Dictionary; Penyediaan, perawatan, distribusi, material dan penggantian personal.
4. Menurut Council of Logistics Management, logistik adalah sebuah proses perencanaan, penerapan dan pengawasan secara efisien, efektif, aliran dan penyimpanan barang, jasa dan informasi terkait dari titik asal ke titik konsumsi yang bertujuan untuk memenuhi kesesuaian kebutuhan konsumen.
Definisi tersebut termasuk pada aktivitas penerimaan, pengeluaran, internal dan eksternal, beserta pengembalian material.
5. MDC, LogLink/LogisticsWorld menyatakan, Logistik adalah ilmu mengenai perencanaan, mengorganisir dan mengatur aktivitas-aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa.
6. Berdasarkan referensi dari ECRC University of Scranton, Logistik adalah ilmu perencanaan dan penerapan akuisisi dalam pemanfaatan kesesuaian sumber daya guna menjaga kesinambungan operasional dalam sistem.
Fungsi dari logistik adalah perencanaan, pengadaan, transportasi, pemasokan dan perawatan. Dan proses dalam Logistik; kebutuhan determinasi, akuisisi, distribusi dan konservasi. Demikian menurut United States Department of Defense DOD
Sedangkan Usaha Logistik, merupakan ilmu tentang perencanaan, perancangan, dan dukungan untuk operasional dari pengadaan, pembelian, persediaan, pergudangan, distribusi, transportasi, layanan konsumen, pembiayaan dan sumber daya manusia.(MDC, LogLink / LogisticsWorld, 1997)
Untuk menjalankan fungsi atau proses logistik secara optimum, harus melakukan perencanaan, mengorganisir dan mengatur aktivitas-aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa secara baik.
Logistik identik dengan pergudangan dan transportasi, yakni gudang tempat menyimpan bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi. Sedangkan transportasi tidak lebih dari proses pemindahan barang-barang atau produk dari gudang ke proses pengolahan ataupun ke pemakai/konsumen.
Untuk menambah khasanah pemahaman tentang definisi logistik, berikut saya sarikan dan terjemahkan secara bebas dari beberapa sumber:
1. Logistik didefinisikan sebagai sebuah kerangka perencanaan usaha untuk mengatur aliran material, jasa, informasi dan modal. Termasuk di dalamnya pengelolaan peningkatan informasi yang kompleks/rumit, komunikasi dan sitem kontrol yang dibutuhkan dalam lingkungan usaha. (Menurut, Logistix Partners Oy, Helsinki, FI, 1996)
2. Logistik adalah ilmu tentang perencanaan, pengangkutan dan perawatan dari kekuatan pasukan. Aspek tersebut dari operasional militer mliputi; perancangan dan pengembangan, akuisisi, penyimpanan, pergerakan, distribusi, perawatan, evakuasi, dan disposisi dari material. Pergerakan, evakuasi dan penginapan maupun rumah sakit untuk personal pasukan. Akusisi untuk konstruksi, perawatan, operasi dan disposisi dari fasilitas; beserta akuisisi dari penyediaan jasa layanan.(dipublikasikan oleh, JCS Pub 1-02 excerpt)
3. Definisi logistik dari Websters Dictionary; Penyediaan, perawatan, distribusi, material dan penggantian personal.
4. Menurut Council of Logistics Management, logistik adalah sebuah proses perencanaan, penerapan dan pengawasan secara efisien, efektif, aliran dan penyimpanan barang, jasa dan informasi terkait dari titik asal ke titik konsumsi yang bertujuan untuk memenuhi kesesuaian kebutuhan konsumen.
Definisi tersebut termasuk pada aktivitas penerimaan, pengeluaran, internal dan eksternal, beserta pengembalian material.
5. MDC, LogLink/LogisticsWorld menyatakan, Logistik adalah ilmu mengenai perencanaan, mengorganisir dan mengatur aktivitas-aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa.
6. Berdasarkan referensi dari ECRC University of Scranton, Logistik adalah ilmu perencanaan dan penerapan akuisisi dalam pemanfaatan kesesuaian sumber daya guna menjaga kesinambungan operasional dalam sistem.
Fungsi dari logistik adalah perencanaan, pengadaan, transportasi, pemasokan dan perawatan. Dan proses dalam Logistik; kebutuhan determinasi, akuisisi, distribusi dan konservasi. Demikian menurut United States Department of Defense DOD
Sedangkan Usaha Logistik, merupakan ilmu tentang perencanaan, perancangan, dan dukungan untuk operasional dari pengadaan, pembelian, persediaan, pergudangan, distribusi, transportasi, layanan konsumen, pembiayaan dan sumber daya manusia.(MDC, LogLink / LogisticsWorld, 1997)
Untuk menjalankan fungsi atau proses logistik secara optimum, harus melakukan perencanaan, mengorganisir dan mengatur aktivitas-aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa secara baik.
Komentar
Posting Komentar
Alkitab dan Logistik