Ilmu Pengetahuan Logistik



Logistik telah dikenal di kalangan masyarakat luas baik dalam lingkungan masyarakat luas baik dalam lingkungan lembaga - lembaga maupun instansi, yang biasanya menggunakan istilah - istilah yang berbeda, misalnya :
·                     Biro Material
·                     Biro Pembekalan
·                     Biro Pemeliharaan
·                     Biro Pengadaan

Secara etimologi, Logistik berasal dari bahan Yunani kuno yaitu logistikos yang berarti terdidik atau pandai dalam memperkirakan perhitungan. Istilah logistik sudah banyak dikenal dalam masyarakat, terutama melalui lembaga atau instansi yang mempunyai urusan dengan bidang tersebut.

Pengertian logistik menurut H. Subagya M. Suganda pada hakekatnya mencakup tiga pengetahuan dasar, yaitu :
  1. Luas ruang lingkup (scope) yang mencakup segi - segi khusus tertentu  adminstrasi militer
  2.  Kedudukannya disamping sejajar dengan ilmu strategi dan ilmu taktik, logistik juga merupakan the third major branch of the military art(kegiatan utama ketiga dari seni militer).
  3.  Arti asalnya, pandai dalam mengadakan atau merumuskan perkiraan - perkiraan. (Suganda, Manajemen Logistik, 1988 : 8)


Istilah logistik paling banyak dikenal dikalangan militer. Dalam hal kemiliteran. Logistik merupakan salah satu unsur yang kegiatannya merupakan faktor pendukung terhadap pertempuran dan peperangan, dengan demikian sukses atau tidaknya pertempuran ditentukan pula oleh kemampuan dalam memberikan logistik untuk operasi militer, lebih - lebih lagi kalau operasi cukup besar dan melibatkan ribuan anggota pasukan yang menggunakan peralatan dan persediaan makanan, bensin serta suku bahan bahan bakar, mesin termasuk cadang

            Definisi logistik dalam buku, The World Book Encyclopedia Dictionary yang dikutip oleh H. Subagya M. Suganda disebutkan bahwa : "Logistics is the art of supply : logistics is the arithmetical calculation".
(Subagya, Manajemen Logistics, 1988 : 4).

            Bila diterjemahkan secara bebas mengenai logistik merupakan salah satu kegiatan yang bersangkutan dengan segi - segi :
  1. Perencanaan dan pengembangan, pengadaan, penyimpanan, pemindahan, penyaluran, pemeliharaan, pengungsian dan penghapusan alat alat perlengkapan.
  2.  Pemindahan, pengungsian dan perawatan personil.
  3. Pengadaan dan pembuatan, penyelenggaraan, pemeliharaan dan penghapusan fasilitas-fasilitas.
  4.  Pengusahaan atau pemberian layanan atau bantuan dalam hal ini mencakup perencanaan termasuk pula penentuan kebutuhan - kebutuhan serta penggunanya.

Dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan atau seni serta proses mengenai perencaanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material-material / alat-alat.
Rabu, 02 Februari 2011

Donald J. Bowersox ( 2000 : 13 )mendefinisikan logistik sebagai berikut:

“ Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari suplier, diantara fasilitas-fasilitas perusahan dan kepada para pelanggan ”.

The Council of Logistiks Management ( CLM ) organisasi pelopor logistik di Amerika Serikat yang memiliki anggota sekitar 15.000 orang, Dasar-Dasar Manajemen Logistik dan SCM ( 2008 : 2) mendefinisikan Managemen Logistik sebagai berikut :
“ Manajemen logistik merupakan bagian dari proses Suplly Chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan keefesienan dan keefektifan aliran penyimpanan barang, pelayan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of-origin) hingga titik konsumsi (point-of-cosumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan ”.
Kotler ( 2002 : 612 ) mengemukakan pengertian Logistik Pasar adalah sebagai berikut:
“ Mencakup perencanaan, implementasi, dan pengendalian arus fisik bahan serta barang akhir dari titik asal ke titik penggunaaan untuk memenuhi tuntutan pelanggan atas dan dengan melakukan semua tugas itu diperoleh imbalan berupa laba ”.

a.    Aktivitas Logistik Pasar
Logistik pasar mencakup beberapa aktivitas. Yang pertama adalah peramalan penjualan, atas dasar tersebut perusahaan menjadwalkan distribusi, produksi, dan level persediaan. Perencanaan produksi menunjukkan bahan yang harus dipesan oleh departemen pembelian. Bahan-bahan itu tiba melalui transportasi masuk, memasuki daerah penerimaan, dan disimpan di bagian persediaan bahan mentah. Bahan mentah diubah mejadi barang jadi. Inventori barang jadi merupakan penghubung antara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur perusahaan. Pesanan pelanggan akan mengurangi level persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur akan menambah level persediaan barang jadi. Barang jadi bergerak keluar dari jalur perakitan dan melewati pengemasan, penyimpanan dalam pabrik, pemrosesan dalam ruang pengiriman, transportasi keluar, penggudangan, dan pengiriman serta pelayanan pelanggan.

b.    Tujuan Logistik Pasar
Banyak perusahaan yang menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menyampaikan barang yang tepat ke tempat yang tepat pada saat yang tepat dan biaya terendah.” Sayangnya, tujuan itu hanya memberikan sedikit petunjuk praktis. Tidak ada sistem logistik pasar yang dapat sekaligus memaksimumkan pelayanan pelanggan dan meminimumkan biaya distribusi. Pelayanan pelanggan maksimum berarti persediaan yang besar, transportasi yang lebih baik, dan gudang yang banyak, semua itu akan menaikan biaya logistik pasar.
Perusahaan tidak dapat mencapai efisiensi logistik pasar dengan meminta tiap menejer logistik pasar untuk meminimumkan biaya,. Biaya logistik pasar saling berkaitan, dan saling berhubungan secara berlawan.
Karena aktivitas logistik pasar melibatkan hubungan timbal-balik yang sangat kuat, keputusan harus dibuat secara menyeluruh. Titik awal untuk merancang sistem logistik pasar adalah mempelajari apa yang diminta pelanggan dan apa yang ditawarkan pesaing. Pelanggan tertarik pada pengiriman yang tepat waktu, kesediaan pemasok untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak, penanganan barang yang cermat, kesediaan pemasok untuk menerima kembali barang yang cacat dan menggantinya dengan cepat.
Kemudian perusahaan harus meneliti kepentingan relatif atas output-output pelayanan itu. Perusahaan juga harus mempertimbangkan standar layanan pesaing. Perusahaan biasanya ingin menawarkan setidaknya pelayanan yang sama seperti atau bahkan lebih dari pesaing. Tetapi tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan penjualan. Perusahaan harus memperhatikan biaya dari pemberian level pelayanan yang lebih sedikit dan membebankan harga yang lebih rendah. Perusahaan lain menawarkan lebih banyak pelayan dan membebankan harga yang lebih tinggi. Perusahaan pada akhirnya harus menetapkan beberapa janji kepada pasar. Beberapa perusahaan bergerak lebih jauh dan menetapkan standar untuk tiap faktor pelayanan.
Dengan adanya tujuan-tujuan logistik pasar yang telah disebut dimuka, perusahaan harus merancang sistem logistik pasar yang akan meminimumkan biaya pencapaian tujuan tersebut.
Kotler (2002:616) “Tiap kemungkinan sistem logistik pasar akan mengakibatkan biaya berikut :           M = T + FW + VW + S
Dimana :        M =      total biaya logistik pasar untuk sistem yang diusulkan
T =      total biaya pengangkutan untuk sistem yang diusulkan
FW = otal biaya tetap penggudangan (fixed warehouse cost) untuk sistem yang diusulkan,
VM = total biaya variabel penggudangan (termasuk persediaan) untuk sistem yang diusulkan.
S =      total biaya kehilangan penjualan (cost of lost sales) karena penundaan pengiriman rata-rata diterapkan sistem yang diusulkan.”
Untuk memilih sistem logistik pasar perlu diteliti biaya total (M) yang berkaitan dengan tiap sistem yang diusulkan serta memilih sistem yang meminimumkan biaya total tersebut. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus mengarah ke meminimumkan T + FW + VW untuk level tertentu sasaran pelayanan pelanggan.
Keputusan Logistik Pasar
Kotler ( 2002 : 616 ) menerangkan bahwa ,empat keputusan utama yang harus dibuat berkenaan dengan logistik pasar, adalah :
“ 1. Bagaimana sebaiknya pesanan ditangani?(pemrosesan pesanan),
 2. Diman persediaan sebaiknya ditempatkan?(penggudangan),
3. Berapa banyak persediaan yang harus disimpan?(persediaan), dan
4. Bagaimana sebainya barang dikirimkan?(pengangkutan). “

Ad 1. Pemprosesan Pesanan
Biaya perusahaan sekarang yang mencoba untuk memperpendek siklus-pesanan-sampai pembayaran yaitu, waktu antara penerimaan surat pesanan, pengiriman barang pesanan, dan pembayaran pesanan. Siklus itu mencakup banyak tahap, yang meliputi pengiriman surat pesanan oleh wiraniaga ke kantor pusat, pemasukan peasanan ke bagian keuangan dan pemeriksaan kredit pelanggan, penjadwalan persediaan dan produksi, pengiriman pesanan dan faktur, serta penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus itu, semakin rendah kepuasan pelanggan dan laba perusahaan. Tetapi perusahaan-perusahaan membuat kemajuan yang besar.
Ad. 2. Penggudangan
Setiap perusahan harus menyimpan barang jadinya hingga terjual karena siklus produksi dan konsumsi jarang bersesuain. Fungsi penyimpanan membantu mengatasi perbedaan antara produksi dan jumlah yang di inginkan pasar. Perusahaan harus memutuskan jumlah lokasi penyimpanan. Semakin banyan lokasi penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan kepada pelanggan lebih cepat. Tetapi hal itu berarti biaya penggudangan akan meningkat.
Ad. 3. Inventori
Level persediaan merupakan keputusan utama logistik pasar. Wiraniaga ingin perusahaannya menyimpan persediaan yang cukup sehingga dapat segera memenuhi semua pesanan pelanggan. Namun, tidak efektif dalam biaya jika perusahaan menyimpan persediaan sebanyak itu. Biaya persediaan bertambah pada laju semakin meningkat jika level pelayanan pelanggan mendekati 100 persen. Manajemen perlu mengetahui peningkatan penjualan dan laba sebagai akibat dari menyimpan persediaan yang lebih besar dan dari menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, kemudian membuat keputusan berdasarkan hal tersebut.
Ad. 4. Pengangkutan
Pemasar perlu memperhatikan keputusan pengangkutan. Pilihan pengangkutan akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat-waktu, dan kondisi barang saat tiba di tujuan, semua itu akan mempengaruhi keputusan pelanggan.
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, dan bukan sekedar pertimbangan biaya. Sistem logistik harus bersifat intensif informasi dan membentuk hubungan elektronik di antara para pemercaya ( stakeholders ). Akhirnya perusahaan harus menetapkan sasaran logistiknya untuk menandingi atau melebihi standar pelayanan pesaing, dan harus melibatkan anggota dari sesuai tim yang relevan dalam proses perencanan.

Secara teoritis, ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk sistem logistik, yang meliputi:
a.      Struktur Fasilitas
Struktur fasilitas yang dipilih oleh suatu perusahaan adalah fundamental bagi hasil akhir logistiknya. Jumlah, besar dan pengaturan geografis dari fasilitas-fasilitas yang dioperasikan atau digunakan itu mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan pelayanan terhadap nasabah perusahaan dan terhadap biaya logistiknya. Suatu penilaian realistis terhadap kompetensi menunjukan bahwa semua transaksi dagang haruslah dikembangkan pada lokasi-lokasi tertentu. Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke mana dan melalui mana material dan produk-produk diangkat. Seleksi serangkaian lokasi yang unggul (superior) dapat memberikan banyak keuntungan yang kompetitif.
b.     Transportasi
Dalam suatu jaringan fasilitas, transportasi merupakan mata rantai penghubung. Ada 3 aspek tranportasi yang harus diperhatikan karena berhubungan dengan sistem logistik. Pertama adalah kecepatan/waktu pelayanan yang yang dibutuhkan untuk memindahkan barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Hal ini penting mengingat jika keterlambatan proses distribusi mengakibatkan tertundanya pekerjaan pada level perusahaan. Aspek yang kedua adalah aspek biaya transportasi. Sistem logistik hendaklah dirancang untuk meminimumkan biaya transportasi dalam hubungannya dengan biaya sistem secara keseluruhan.Aspek
ketiga adalah konsistensi. Konsistensi menunjukan prestasi waktu yang teratur dan tempat yang tetapdari sejumlah pengangkutan barang/material. Konsistensi transport mempengaruhi komitmen persediaan penjual dab pembeli maupun resiko yang dipikulnya.
      c. Pengadaan Persediaan
Pengadaan persediaan diperhitungkan berdasarkan besarnya permintaan atau demandpelanggan. Hal ini penting guna efisiensi biaya sistem secara keseluruhan.
d. Komunikasi
Komunikasi seringkali diabaikan dalam sistem logistik. Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan banyak masalah. Kekurangan tersebut adalah informasi yang diterima tidak betul, kurang lengkap dan informasi yang diterima sudah tidak dibutuhkan lagi atau kadaluarsa. Jadi, komunikasi yang cepat dan akurat mempengaruhi prestasi logistik.
e.    Penanganan dan Penyimpanan
Dalam arti luas, penanganan dan penyimpanan meliputi pergerakan, pengepakan, dan pengemasan (containerization). Penyimpanan material menimbulkan banyak sekali biaya logistik dilihat dari pengeluaran untuk operasi, jadi makin sedikitnya produk yang ditangani dalam keseluruhan prose situ maka makin terbatas dan efisien arus total fisiknya.
f.      Pemeliharaan Informasi
Mengumpulkan informasi, menyimpan dan memanipulasi, melakukan analisis data dan menetapkan prosedur pengendalian.

Indonesia setidaknya memiliki tujuh masalah dalam hal logistik nasionalnya. Tanpa perbaikan dalam sistem logistik nasional,  potensi Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan di dua sisi ekonomi, baik sisi permintaan maupun sisi penawaran, akan terus bermasalah
Masalah logistik nasional dapat dikelompokkan dalam tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut
·         Komoditas
·         Infrastruktur
·         Pelaku Dan Penyedia Jasa Logistik
·         Sumber Daya Manusia
·         Teknologi Informasi Dan Komunikasi
·         Regulasi
·         Kelembagaan
Masalah komoditas muncul karena hingga saat ini Indonesia belum memiliki fokus komoditas yang akan ditetapkan dan menjadi komitmen nasional untuk dikembangkan. Akibatnya, volume perdagangan ekspor dan impor menjadi belum optimal
Adapun dalam hal infrastruktur, Indonesia belum memiliki sarana yang memadai, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, di antaranya belum memiliki pelabuhan penghubung atau Hub Port. Infrastruktur di Indonesia juga belum dikelola secara terintegrasi, efektif, dan efisien, mulai dari infrastruktur kepelabuhan, bandara, pergudangan, hingga transportasi. Begitu juga dalam hal pelaku dan penyedia jasa logistik. Daya saing Indonesia masih terbatas, baik di tingkat nasional apalagi global. Itu antara lain timbul karena lemahnya jaringan nasional serta internasional sehingga secara umum penyedia jasa logistik sebagian besar masih didominasi oleh perusahaan multinasional. Pada saat yang sama, kondisi sumber daya manusia Indonesia juga masih rendah, terutama dalam kompetensi sumber daya dan manajemennya. Itu terjadi karena keberadaan lembaga pendidikan dan pelatihan bidang logistik masih minim. Indonesia juga menghadapi infrastruktur dan jaringan teknologi informasi serta komunikasi yang belum andal. Itu ditunjukkan dengan terbatasnya jangkauan jaringan pelayanan nonseluler. Dengan demikian, secara umum Indonesia masih sangat bergantung pada sistem manual dan sistem berbasis kertas dalam transaksi logistiknya. Sementara itu, kebijakan nasional di sektor logistik masih bersifat parsial atau sektoral. Dan kalaupun ada regulasi, penegakan hukumnya masih rendah. Di saat yang sama, koordinasi lintas sektoral masih rendah dan belum ada kelembagaan yang mengawal pelaksanaan pengembangan logistik nasional.
"Untuk menjawab tuntutan tersebut, maka sektor logistik perlu ditata dan dikembangkan secara lebih terarah dan terintegrasi melalui penyusunan Cetak Biru Sistem Logistik Nasional,"

Tugas Seorang Logistik...:)
              Banyak orang yang bertanya mengenai tugas seorang logistik. Di sini saya akan sedikiti mencoba menjelaskan mengenai Job deskripsion seorang Logistik. Di antaranya, yaitu :
1.     Melakukan order barang. Dalam hal ini, seorang logistik harus mempunyai daftar-daftar supplier barang yang dibutuhkan oleh perusahan untuk menunjang produksi. Seorang logistik juga harus sering berkoordinasi dengan koordinator produksi dan pihak supplier supaya kebutuhan logistik barang tetap pada porsinya. Order barang bisa dilakukan via email, telephon, atau fax. tapi sebelumnya kita menghubungi pihak supplier bahwa kita akan melakukan order. Dalam negoisasi dengan supplier, tekankan jiwa bahwa pihak yang mengorder adalah raja sehingga seorang pekerja logistik harus tegas khususnya dalam memastikan kapan barang datang. 
2.     Menerima barang. Setelah melakukan order, pastikan barang datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian. Ketika barang sudah datang, maka seorang logistik lah yang menandatangani struk penerimaan barang. Setelah itu, pastikan barang yang diterima dalam keadaan baik dan jumlah yang dikirim sesuai dengan yang di order.
3.     Invoice. Invoice merupakan penagihan, setelah faktur penjulan kita terima, masukkan semua dalam data faktur penangihan. Setelah semuanya selesai dilakukan, menyerahkan penagihan tersebut ke bagian staf keuangan untuk membayarnya.
4.     Distribusi. Setelah semua selesai dan sudah pasti bahwa barang yang sudah sesuai dengan order, maka tugas selanjutnya adalah mendistribusikan barang-barang tersebut ke bagian-bagian produksi yang memerlukan.
5.     Controlling. Setelah didistribusikan bukan berarti tugas seorang logistik selesai, seorang logistik masih harus memonitoring dan mengontrol bahwa barang tersebut digunakan dengan sewajarnya. 
Manajemen Logistik
kuliah Jurusan Manajemen Logistik. suatu hari seorang dosen bertanya, Apa sih makna dari jurusan kalian ini? kalau makna manajemen kayaknya umumnya udah tau maknanya. manajemen intinya adalah plan, do, cek. Kalau makna Logistik, hm apa ya? padahal saat ini gue udah semester 4. masa gak tau maknanya. Gue jadi memikirkannya. dari pada gue pusing memikirkannya mending browsing aja...
Logistik berasal dari bahasa Yunani "Logos" yang berarti rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara berbicara, dan orasi. Dalam sejarah Yunani dan Romawi kuno, istilah logistik digunakan sebagai pasokan senjata dan rangsum bagi para prajurit yang bertempur, yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Pasukan Romawi kuno dalam berperang selalu berpindah dari satu daerah ke daerah lain untuk menuntaskan ambisi Julius Caesar dalam menguasai dunia. Untuk itulah diperlukan tenaga logistik yang handal, atau yang dahulu disebut sebagai "Logistikas". Tim logistikas bertugas untuk memberikan pasokan atau supply kepada prajurit yang bertempur. Istilah ini kemudian digunakan oleh militer modern dalam melakukan supply untuk keadaan perang, mulai dari informasi, transportasi, senjata, bahan makan, dan masih banyak lagi.
Secara harafiah, logistik diartikan sebagai management aliran atau flow management dari suatu tempat ke tempat lain. Apa saja yang termasuk di dalamnya? Garis besar flow management meliputi aliran sumber daya dan informasi. Keduanya memiliki sub bagian yang terpisah. Sebagai contoh, aliran sumber daya meliputi energi dan manusia. Beberapa sub bidang logistik antara lain adalah:
1.     Informasi
2.     Transportasi
3.     Inventory
4.     Warehousing
5.     Material-handling
6.     Packaging
Logistik merupakan suatu bagian dari supply chain management yang berfokus pada perpindahan barang dari tempat asal ke tempat tujuan, untuk mencapai kepuasan pelanggan. Tujuan utama dari logistik adalah mengatur siklus sehingga memberikan hasil yang bermanfaat bagi perusahaan, terutama pada efisiensi. 2 hal yang menjadi fokus utama dalam dunia logistik adalah internal logistik dan external logistik. Keduanya mengatur aliran dan penyimpanan material dari satu titik ke titik lain dengan fungsi utama meliputi inventory management, purchasing, transportasi dan distribusi, serta warehousing.
Inventory Management
Inventory management merupakan sistem pengaturan inventory dalam suatu perusahaan. Percaya atau tidak, sistem inventori yang dianut oleh suatu perusahaan dapat mencerminkan kinerja dari perusahaan tersebut. Banyak perusahaan menjadi bangkrut hanya karena perusahaan tersebut tidak dapat mengatur sistem inventori-nya. Peningkatan jumlah inventori perusahaan rentan menyebabkan munculnya dead stock. Contoh nyata, siapa tidak mengenal sepeda Federal. Pada era tahun 90an, jika orang menyebut sepeda gunung, yang terlintas dibenak mereka hanya 1 nama yaitu Federal. Bahkan jika orang pergi ke toko sepeda, ingin membeli sepeda gunung merk lain, mereka tetap menyebut, "Pak mau beli sepeda Federal merk anu". Namun, perusahaan ini akhirnya menjadi collapse dan harus menjual aset mereka kepada salah satu kompetitor nya pada waktu itu yang masih dalam taraf berkembang, yaitu Polygon. Konon, kejatuhan pabrik sepeda terbesar di Indonesia ini dikarenakan mereka mempunyai dead stock yang terlalu banyak akibat inventory management yang kurang bagus.
Purchasing
Purchasing juga merupakan salah satu bagian dari dunia logistik. Supply barang erat kaitannya dengan kinerja pemasok, yang tercover melalui sebuah purchasing department. Kejelian seorang purchaser dalam memilih vendor, akan memberikan dampak kepada sistem logistik suatu perusahaan. Bayangkan jika vendor yang anda miliki punya sistem kerja yang amburadul. Produk yang dikirim banyak yang cacat, lead time delivery juga lama, bahkan sering terlambat. Secara otomatis, sistem logistik anda akan menjadi kacau balau. dampaknya, customer order tidak dapat terpenuhi, sehingga profit menurun.
Transportasi dan Distribusi
Salah satu inti dari logistik adalah transportasi dan distribusi. Kecepatan dan ketepatan menjadi tolak ukur utama di bagian ini. Bagaimana supply bisa sampai ke tempat tujuan sesuai dengan permintaan, sehingga proses berikutnya tidak terhambat. Banyak hal yang berpengaruh dalam hal ini, mulai dari kualitas armada transportasi, kejelian dalam menentukan rute, dan juga efisiensi biaya transportasi dan distribusi. Semuanya itu akan memberikan impact terhadap kinerja logistik anda.
Warehousing
Warehousing atau pergudangan merupakan bagian kecil dari logistik. Termasuk di dalamnya adalah sistem penyimpanan, material handling, FIFO sistem, cross-docking dan packaging. Banyak orang menganggap sepele masalah yang satu ini, namun warehouse merupakan salah satu bagian dalam perusahaan yang menentukan kinerja dari perusahaan tersebut.

Logistik
Didalam pusat distribusi Nexus, suatu perusahaan logistik terkemuka di Amerika Serikat, gambar menunjukkan barang diatas palet dan forklift.
Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal . Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah "mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik"
Karenanya, logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk 2 hal yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, manajemen logistik yang baik merupakan sebuah keharusan.
Asal-usul
Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”. Kata logistik memiliki asal kata dari Bahasa Perancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan. Kegunaan asalnya untuk menjelaskan ilmu dari pergerakan, suplai & perawatan dari pasukan militer di lapangan. Nantinya digunakan untuk mendeskripsikan manajemen arus barang di sebuah organisasi, dari barang mentah menjadi barang jadi.
Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.
Oxford English Dictionary mendeskripsikan logistik sebagai "the branch of military science relating to procuring, maintaining and transporting materiel, personnel and facilities." Definisi lainya adalah "the time-related positioning of resources." Maka dari itu, logistik biasanya dilihat sebagai cabang umum dari ilmu teknik yang membuat "sistem manusia" bukan "sistem mesin".
Sejarah Logistik
Pentingnya Logistik
Selama perang Troya Yunani mengirimkan 1200 kapal ke Troya. Untuk perang ini, bangsa Yunani tidak mampu membawa cukup makanan dan uang. Maka dari itu, mereka harus menanam makanan di Troya dan terus menerus melakukan penyerbuan kecil untuk mecari suplai. Karena masalah logistik ini, mereka tidak bisa melancarkan serangan yang menentukan dan signifikan untuk mengakhiri perlawanan bangsa Troya. Perang ini berlangsung selama sepuluh tahun. Sejarawan Yunani Thucydides (460-400 SM) menjelaskan isu ini dan menekankan pentingnya keberadaan atau ketiadaan logistik dalam peperangan [1]
Akan tetapi ada juga bukti-bukti yang menyatakan bahwa bangsa Yunani kala itu telah mengerti pentingnya logistik. Di antara kalimat2 dalam epik karangan Homer ialah mengenai perisai baru milik Achilles. Pada pahatanya dijelaskan tentang kota Troya yang di kepuung, tetapi bukanya menyerang kamp-kamp milik bangsa Yunani, para pasukan Troya malah menyerang domba-domba milik bangsa Yunani, dan ini melambatkan laju pasukan Yunani. Bukan hanya orang Troya, pasukan Yunani juga dengan segala daya upaya berusaha menyelamatkan domba mereka mengingat betapa pentingya pasokan pangan bagi kelanjutan pengepungan mereka atas kota Troya. [2]
Salah satu kampanye perang pertama di masa kuno ialah Perang Persia. Raja Persia Xerxes I pergi bertempur pada tahun 480 SM dengan membawa sekitar 100.000 pasukan bersamanya menuju beberapa kota-kota di Yunani. Karena pasukan Persia yang begitu banyak, pasokan logistik hanya bisa dilakukan melalui laut karena melalui jalan darat terlalu susah pada masa itu. Maka dari itu, pasukan Xerxes maju bertempur dengan dikawal oleh armada kapal perang dan kapal barang. Setelah kalah di pertempuran Salamis sang raja harus mundur karena dia mengkhawatirkan akan hilangnya koneksi antara rantai suplai dengan pasukannya di depan.
Logistik militer
Dalam ilmu militer, menjaga agar jalur suplai sambil mengganggu jalur musuh amatlah krusial — Napoleon bahkan mengatakan logistik adalah faktor terpenting — dalam strategi militer, karena sebuah angkatan bersenjata tanpa sumber daya dan transportasi itu tidak berdaya. Kekalahan Inggris di Perang Kemerdekaan Amerika dan kekalahan Poros di medan Afrika Perang Dunia II semua disebabkan oleh kegagalan logistik. Pemimpin bersejarah speerti Hannibal Barca, Alexander the Great, dan Duke Wellington dianggap sebagai jenius dalam logistik.
ILS Integrated Logistics Support adalah disiplin yang digunakan oleh tentara/militer untuk memastikan sistem pendukung yang kuat dengan layanan perbekalan (logistik) konsep pemikirannya adalah biaya terendah dan sesuai dengan kebutuhan, handal, persediaan yang mencukupi, maintainability dan lain-lain sebagai persyaratan yang ditetapkan untuk itu.
Dalam logistik militer, perwira logistik mengatur bagaimana dan kapan memindahkan sumber daya ke tempat dimana mereka dibutuhkan. Manajemen rantai suplai di logistik militer biasanya bersinggungan dengan variabel-variabel tertentu untuk memprediksi biaya, penurunan kualitas, konsumsi dan permintaan masa depan. Pengelompokan kategori AD AS yaitu klasifikasi suplai dikembangkan sedemikian rupa sehingga suplai dengan kategori konsumsi yang mirip dikelompokan menjadi grup-grup tersendiri untuk kegunaan perencanaan lebih lanjut. Contohnya, konsumsi pada masa damai untuk amunisi dan bahan bakar akan lebih sedikit dibandingkan pada masa peperangan, dimana suplai lainya seperti makanan dan baju memiliki rasio konsumsi yang konstan tanpa menghiraukan perang maupun damai. Pasukan akan selalu membutuhkan seragam dan makanan, lebih banyak pasukan berarti kebutuhan makanan dan seragam akan lebih banyak.
Manajemen logistik
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pela
Apa itu Logistik?
logistik merupakan bagian dari suatu kegiatan atau tugas yang melaksanakan proses penyiapan/penyediaan, penyimpanan dan penyaluran produk atau jasa kepada konsumen atau pengguna akhir.
Logistik identik dengan pergudangan dan transportasi, yakni gudang tempat menyimpan bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi. Sedangkan transportasi tidak lebih dari proses pemindahan barang-barang atau produk dari gudang ke proses pengolahan ataupun ke pemakai/konsumen.
Untuk menambah khasanah pemahaman tentang definisi logistik, berikut saya sarikan dan terjemahkan secara bebas dari beberapa sumber:

1. Logistik didefinisikan sebagai sebuah kerangka perencanaan usaha untuk mengatur aliran material, jasa, informasi dan modal. Termasuk di dalamnya pengelolaan peningkatan informasi yang kompleks/rumit, komunikasi dan sitem kontrol yang dibutuhkan dalam lingkungan usaha. (Menurut, Logistix Partners Oy, Helsinki, FI, 1996)

2. Logistik adalah ilmu tentang perencanaan, pengangkutan dan perawatan dari kekuatan pasukan. Aspek tersebut dari operasional militer mliputi; perancangan dan pengembangan, akuisisi, penyimpanan, pergerakan, distribusi, perawatan, evakuasi, dan disposisi dari material. Pergerakan, evakuasi dan penginapan maupun rumah sakit untuk personal pasukan. Akusisi untuk konstruksi, perawatan, operasi dan disposisi dari fasilitas; beserta akuisisi dari penyediaan jasa layanan.(dipublikasikan oleh, JCS Pub 1-02 excerpt)

3. Definisi logistik dari Websters Dictionary; Penyediaan, perawatan, distribusi, material dan penggantian personal.

4. Menurut Council of Logistics Management, logistik adalah sebuah proses perencanaan, penerapan dan pengawasan secara efisien, efektif, aliran dan penyimpanan barang, jasa dan informasi terkait dari titik asal ke titik konsumsi yang bertujuan untuk memenuhi kesesuaian kebutuhan konsumen.
Definisi tersebut termasuk pada aktivitas penerimaan, pengeluaran, internal dan eksternal, beserta pengembalian material.

5. MDC, LogLink/LogisticsWorld menyatakan, Logistik adalah ilmu mengenai perencanaan, mengorganisir dan mengatur aktivitas-aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa.

6. Berdasarkan referensi dari ECRC University of Scranton, Logistik adalah ilmu perencanaan dan penerapan akuisisi dalam pemanfaatan kesesuaian sumber daya guna menjaga kesinambungan operasional dalam sistem.



Fungsi dari logistik adalah perencanaan, pengadaan, transportasi, pemasokan dan perawatan. Dan proses dalam Logistik; kebutuhan determinasi, akuisisi, distribusi dan konservasi. Demikian menurut United States Department of Defense DOD

Sedangkan Usaha Logistik, merupakan ilmu tentang perencanaan, perancangan, dan dukungan untuk operasional dari pengadaan, pembelian, persediaan, pergudangan, distribusi, transportasi, layanan konsumen, pembiayaan dan sumber daya manusia.(MDC, LogLink / LogisticsWorld, 1997)

Untuk menjalankan fungsi atau proses logistik secara optimum, harus melakukan perencanaan, mengorganisir dan mengatur aktivitas-aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa secara baik.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengambilan Keputusan dan Pemanfaatan IT dalam Perusahaan

Tata Cara Puasa dalam Agama Kristen

Setting dalam MS. Outlook