Daftar isi
-         Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………….      1
-         Cerpen ‘Mawar Putih itu Aku” ……………………………………………………………………………….       2
-         Sinopsis Cerpen “Mawar Putih itu Aku” ………………………………………………………………        3

-         Bab 1 Pendahuluan …………………………………………………………………………………………………..      4
·        Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………. 4     
·        Masalah …………………………………………………………………………………………………………. 4
·        Tujuan …………………………………………………………………………………………………………… 4
·        Metode …………………………………………………………………………………………………………. 5
·        Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………………………….        5

-            Bab 2 Pembahasan ………………………………………………………………………………………………….       5
·        Awalan Ber- …………………………………………………………………………………………………. 5
·        Awalan Pe- …………………………………………………………………………………………………… 5
·        Awalan Me- ………………………………………………………………………………………………….. 6
·        Awalan Di- ……………………………………………………………………………………………………. 7
·        Sisipan EL , EM dan , ER …………………………………………………………………………… 8
·        Akhiran –kan ………………………………………………………………………………………………… 8
·        Akhiran –I ……………………………………………………………………………………………………. 8
·        Akhiran –an ………………………………………………………………………………………………….. 9
·        Akhiran nya ………………………………………………………………………………………………... 9

-         Bab 3 Hasil Penelitian ……………………………………………………………………………………………..        10
-         Bab 4 Hasil Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………      16





KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.

Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
 
 

Demikianlah sebuah contoh kata pengantar makalah bahasa Indonesia. Semoga artikel singkat kali ini kiranya bermanfaat bagi Anda yang sudah menyempatkan waktu untuk membacanya.








Sinopsis Cerita Pendek “Mawar Putih itu Aku”
Vian berada disebuah pemakaman itu , pemakaman itu ialah pemakaman orang yang sangat ia sayangi . Dipemakaman itu vian terpaku memandangi nisan yang mengukir nama orang yang paling berarti didalam hidupnya . Vian tertunduk layu tak mampu untuk menatap nisan yang ada dihadapannya perlahan ia mulai bangkit untuk berdiri mengatur nafasnya dan mulai perlahan berjalan dengan gontai meninggalkan pemakaman itu . Semilir angin dan kicauan burung menambah indahnya suasana saat itu. Namun perlahan rintik hujan mulai turun seakan tau ada hati yang bersedih kehilangan seseorang yang berarti dihidupnya . Hati itu kembali menangis teringat akan kenangan yang senantiasa dijaga dan dipelihara , akan tetapi para pemain dalam keanangan itu perlahan mehilang menyisakan gambaran-gambaran kisah tanpa tokoh . Satu bulan berlalu seorang dokter mengasih surat ke vian dan ternyata surat itu dari perempuan yang sangat ia sayangi bernama cherry , vian tak bergeming memandangi amplop itu . Isi dalam amplop itu adalah kata-kata terakhir dari cherry sebelum mendonorkan bagian tubuhnya untuk vian .








Pendahuluan
1.    Latar Belakang

Pertama kali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat digunakan didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk dasarnya.
Imbuhan mana yang harus digunakan tergantung pada keperluan penggunaannya didalam pertuturan. Untuk keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata dasar atau bentuk dasar yang sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan lain.

Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah :
1. Akhiran : -kan, -i, –nya, -in, -at, -is, -isme, -man, -wan, -ah, -us,-wi.
2. Awalan : ber-, per-, me-, di-, ter-, ke-, se-, dan pe-
3. Sisipan : -el, -em, dan –er
4. Imbuhan gabung : ber-kan, ber-an, per-kan, per-I, me-kan, me-I, memper-, memper-kan, memper-I, di-kan, di-I, diper-, diper-kan, diper-I, ter-kan, ter-I, ke-an, se-nya, pe-an, per-an
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana cara menggunakan imbuhan tersebut. 
2.   Masalah
·        Berapa imbuhan dalam cerpen
·        Imbuhan mana yang paling produktif
3.   Tujuan
·        Tujuan menyusun makalah ini ialah :
·        Memahami konsep imbuhan awal, sisipan , dan akhiran
·        Mengetahui jumlah imbuhan yang digunakan dalam cerpen “Mawar Putih itu Aku”
·        Mengetahui imbuhan mana yang paling produktif dalam cerpen tersebut
·        Memenuhi tugas bahasa Indonesia pada semester 2

4.   Metode
Metode yang dipakai untuk makalah “Imbuhan Dalam Cerpen” adalah melalui metode peneletian (deskriptif) . Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam metode penelitian
5.   Ruang Lingkup
Melakukan pendataan mengenai imbuhan awalan , sisipan dan akhiran

BAB 2
PEMBAHASAN
 Awalan ber-
Fungsi awalan ber- adalah membentuk kata kerja intransitive. Sedangkan makna yang diperoleh sebagai hasil pengimbuhan dengan awalan ber- antara lain :
a. Untuk mendapatkan makna ‘mempunyai atau memiliki” awalan ber- harus diimbuhkan pada kata benda umum. Contoh :
Anak itu sudah tidak berayah lagi
Berayah artinya “mempunyai ayah”

Awalan PER
Awalan PER mempunyai tiga macam bentuk, yaitu PER, PE, dan PEL
PER digunakan pada kata-kata yang tidak dimulai dengan konsonan r, seperti: peristri, percepat, dan perketat.
PE digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, seperti peringan dan perendah.
PEl digunakan pada kata ajar, menjadi pelajar. Tidak ada contoh lain.
Fungsi awalan PER adalah membentuk kata kerja perintah, yang dapat digunakan dalam
a) Kalimat
Perintah
Contoh: persingkat saja acaranya!
Pensempit dulu masalahnya!
b) Kalimat yang predikatnya berbentuk : (aspek)+pelaku+kata kerja.
Contoh: penjagaan akan saya perketet nentimalam
c) Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk: yang+ aspek+pelaku+kata kerja.

Awalan ME
Awlan ME adalah imbuhan yang produktif, pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dimuka kata yang diimbuhinya. Awlan ME mempunyai enam macam bentuk yaitu: me, mem, men, meny, meng, dan menge.
1). Me- digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan r, l, w. dan y; serta konsonan sengau m, n, ny, dan ng. umpamanya terdapat pada kata-kata.
-
Merasa (me + rasa)
-
Melihat (me + lihat)
-
Mewarisi (me + warisi)
-
Meyakinkan (me + yakinkan)
-
Memerah (me + merah)
-
Menanti (me + nanti)
-
Menyanyi (me + nyanyi)
-
Menganga (me + nganga)
2). Mem- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan b, p, f, dan v. umpamanya seperti terdapat dalam kata-kata:
-
Membawa (mem + bawa)
-
Memilih (mem + pilih)
-
Memfitnah (mem + fitnah)
-
Memvonis (mem + vonis)
3). Men- digunakan dengan kata-kata yang dimulai dengan konsonan d dan t.
Konsonan d tetap diwujudkan; sedangkan konsonan t tidak diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan bunyi asal dari awalan itu. Contohnya seperti terdapat dalam kata-kata berikut:
-
Mendengar (me + dengar)
-
Menarik (me + tarik)
4). Meny- digunakan pada kata- kata yang dimulai dengan konsonan s; dan konsonan s itu tidak diwujudkan, melainkan disenyawkan dengan bunyi asal dari awalan itu. Contoh:
-
Menyingkir (me + singkir)
-
Menyingkat (me + singkat)
5). Meng- digunakan pada kata- kata yang mulai dengan konsonan k, g, h, dan kh; serta vocal
A, I, U, E, dan O. Konsonan k tidak diwujudkan, tetapidisenyawakan dengan bunyi asal dari awalan itu. Sedangkan konsonan lainnya tetap diwuudkan. Contohnya seperti :
-
Mengirim (me + kirim)
-
Menggali (me + gali)
-
Menghitung (me + hitung)
-
Mengkhayal (me + khayal)
-
Mengambil (me + ambil)
-
Mengiris (me + iris)
-
Mengutus (me + utus)
-
Mengekor (me + ekor)
-
Mengolah (me + olah)
6). Menge- digunakan pada kata- kata yang hanya bersuku satu. Contohnya seperti: 
-
Mengetik (me + tik)
-
Mengebom (me + bom)
Awalan di-
Awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Bentuknya untuk posisi dan kondisi mana pun sama saja. Hanya perlu diperhatikan adanya di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan.
di- sebagai awalan dilafalkan dan dituliskan serangkai dengan kata yang diimbuhinya. Sedangkan di- sebagai kata depan dilafalkan dan dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
-Dia ditangkap polisi.(di- sebuah awalan)
-Adik belajar di perpustakaan.(di- sebuah kata depan)
Fungsi awalan di- adalah membentuk kata kerja pasif. Maka makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan dari makna kata kerja aktif transitif, yakni kata kerja berawalan me- yang transitif.
Contoh:
Kata kerja transitif kata kerja pasif
Berawalan me- berawalan di-
-
Membaca - Dibaca
-
Menulis - Ditulis
Sisipan –EL, -EM, dan –ER
Sisipan ini tidak mempunyai variasi bentuk, dan ketiganya merupakan imbuhan yang tidak produktif. Artinya tidak digunakan lagi untuk membentuk kata-kata baru.
Pengimbuhannya dilakukan dengan cara menyisipkan diantara konsonandan volal suku pertama pada sebuah kata dasar.
Contoh : -EL + tapak – telapak, -ER + gigi – gerigi, -EM + tali – temali.
Akhiran -kan
Akhiran –kan tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya sama. Pengimbuhan dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya. Fungsi akhiran –kan adalah membentuk kata kerja transitif, yang dapat digunakan dalam kalimat perintah, kalimat pasif yang predikatnya berbentuk (aspek)+pelaku+kata kerja, dan subjek menjadi sasaran perbuatan dan pada keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk yang+(aspek)+pelaku+kata kerja.
Pembentukan kata dengan akhiran –kan akan memberikan makna sebagai berikut :
Untuk mendapatkan makna “sebabkan jadi” akhiran –kan harus diimbuhkan pada :
Contoh : tenangkan dulu anak-anak itu!
Tenangkan artinya “jadikan tenang”
Akhiran –i
Akhiran –I tidak mempunyai variasi bentuk, jadi untuk kondisi dan situasi mana saja bentuknya sama saja. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya. Perlu diperhatikan kata-kata yang berakhir dengan fonem /i/ tidak dapat diberi akhiran –i.
Pembubuhan kata dengan akhiran –I ini akan memberikan makna antara lain yang menyatakan :
Untuk mendapatkan makna berkali-kali akhiran –I harus diimbuhkan ada kata kerja yang menyatakan tindakan.
Contoh :
-Pencuri itu mereka pukuli sampai babak belur.
-Pukuli artinya (pekerjaan) memukul dilakukan berkali-kali.
Akhiran –AN
Akhiran –AN tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya tetap –AN. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya.
Fungsi akhiran –AN adalah membentuk kata benda. Sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan dengan akhiran –AN itu antara lain :
Untuk mendapatkan makna “hasil” akhiran –AN harus digunakan pada kata kerja tertentu.
 Contoh :
-Tulisan adik sudah bagus.
-Tulisan artinya “hasil dari pekerjaan menulis”
 Akhiran -NYA
Akhiran -NYA tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya tetap. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhkan.
Dalam bahasa Indonesia perlu diperhatikan adanya dua macam –nya. 
Pertama : -nya sebagai ganti orang ketiga tunggal yangberlaku objek atau pemilik. Contoh : saya minta tolong kepadanya
Kedua : -nya sebagai akhiran.
Contoh : turunnya harga beras menggembirakan rakyat.








Bab  3
Hasil penelitian
Ter
kata
Kalimat
jumlah
Tertawa
 Kini tak ada lagi yang membuat dunia tertawa akan tingkahnya yang begitu comel
1
Terkubur
Yang tak ingin pergi meninggalkan jasad yang telah  terkubur itu sendirian dalam kegelapan dan dingin yang akan menyelimuti malam
1
Tertunduk
Ia kembali tertunduk  layu tak mampu untuk terus menatap nisan yang ada dihadapannya
1
Teringat
Hati itu kembali menangis teringat akan kenangan yang senantiasa dijaga dan dipelihara
1
Tersentak
Vian lalu  tersentak  oleh hembusan angin yang sanggup membuyarkan lamunannya akan masa yang baru saja ia kecap namun akan segera menjadi masa lalu
1
Me
Kata
Kalimat
Jumlah
Mengadiri
Begitu banyak orang disana yang menghadiri  pemakaman itu namun tak ada sedikit pun tangisan
1
Melihat
Begitu juga seorang cwo yang berdiri melihat  tubuh yang tak bernyawa , yang akan  melihat surga begitu elok dengan seulas senyuman dibibirnya tanpa ada sedikit pun rasa takut untuk menghadap tuhan yang maha esa .
2
Menghadap
Senyuman dibibirnya tanpa ada sedikit pun rasa takut untuk menghadap tuhan yang maha esa .
1
Membuat
Kini tak ada lagi yang membuat dunia tertawa akan tingkahnya yang begitu comel
1
Menyayangi
Kini tinggalah seorang yang begitu sangat menyayangi gadis itu
1
Meninggalkan
Yang tak ingin pergi meniggalkan jasad yang telah terkubur itu sendirian dalam kegelapan dan dingin yang akan menyelimuti malam
1




Ke
Kata
Kalimat
Jumlah
Kegelapan
Yang tak ingin pergi meniggalkan jasad yang telah terkubur itu sendirian dalam kegelapan dan dingin yang akan menyelimuti malam
1
Kehilangan
Namun perlahan rintik hujan mulai turun seakan tau ada hati yang bersedih kehilangan seseorang yang berarti dihidupnya
1
Kesedihan
Karena kesedihan tak selalu bersahabat dengan air mata
1
Kecepatan
Menyalip kendaraan yang ada didepannya dengan kecepatan extreme
1

Di

Kata
Kalimat
jumlah
Disaat
Tak ka nada lagi orang yang selalu ada disaat dia….”ah sudahlah batinnya”
1
Ditambah
Pemakaman itu semakin sunyi ditambah lagi orang-orang yang perlahan sirna
1
Dipasang
Sosok itu terpaku memandangi nisa yang baru saja dipasang dan mengukir nama orang yang paling ia sayangi
1
Dijaga
Hati itu kembali menangis teringat akan kenangan yang senantiasa dijaga dan dipelihara
1
Dipelihara
Hati itu kembali menangis teringat akan kenangan yang senantiasa dijaga dan dipelihara
1
Dikarenakan
Sejak saat itu vian berusaha menata kembali hidupnya yang telah berantakan dikarenakan gadis itu
1

Se
Kata
Kalimat
jumlah
Seorang
Begitu juga seorang cwo yang berdiri melihat  tubuh yang tak bernyawa
1
Sedikit
Yang akan  melihat surga begitu elok dengan seulas senyuman dibibirnya tanpa ada sedikit pun rasa takut untuk menghadap tuhan yang maha esa .
1
Seakan
Namun perlahan rintik hujan mulai turun seakan tau ada hati yang bersedih kehilangan seseorang yang berarti dihidupnya
1


Ber
Kata
Kalimat
Jumlah
Berdiri
Begitu juga seorang cwo yang berdiri melihat  tubuh yang tak bernyawa
1
Bernyawa
Begitu juga seorang cwo yang berdiri melihat  tubuh yang tak bernyawa
1
Berarti
Karena satu-satunya orang yang paling berarti dalam hidupny kini telah pergi jauh dan sangat jauh sehigga ia tak tau apaka ia aka bisa menggapainya kembali
1
Berjalan
Mengatur nafasnya dan mulai perlahan berjalan dengan gontai meninggalkan pemakaman itu menuju ke tempat yang penuh kenangan antara ia dan gadis itu
2
Bersedih
Namun perlahan rintik hujan mulai turun seakan tau ada hati yang bersedih kehilangan seseorang yang berarti dihidupnya
1
Berbisik
Suara itu berbisik : jangan pernah menangisi hal yang sangat ingin kamu tangisi karena kesedihan tak selalu bersahabat dengan air mata
1

Per
Kata
Kalimat
Jumlah
Perlahan
Perlahan ia mulai bangkit untuk berdiri mengatur nafasnya dan mulai perlahan berjalan dengan gontai meninggalkan pemakaman itu menuju ketempat yang penuh kenangan antara ia dan gadis itu
2

Em
Kata
Kalimat
Jumlah
Gemetar
Ia gemetar dan rahangnya mengatup rapat
1

I
Kata
Kalimat
Jumlah
Sayangi
Sosok itu terpaku memandangi nisan yang baru saja dipasang dan mengukir nama orang yang paling ia sayangi
1
Tangisi
jangan pernah menangisi hal yang sangat ingin kamu tangisi karena kesedihan tak selalu bersahabat dengan air mata
1
Kan  
Kata
Kalimat
Jumlah
Meninggalkan
Perlahan ia mulai bangkit untuk berdiri mengatur nafasnya dan mulai perlahan berjalan dengan gontai meninggalkan pemakaman itu menuju ketempat yang penuh kenangan antara ia dan gadis itu
1
Menyisakan
Akan tetapi para pemain dalam kenangan itu perlahan-lahan menghilang menyisakan gambaran-gambaran kisah tanpa tokoh
1
Membuyarkan
Vian lalu tersentak oleh hembusan angin yang sanggup membuyarkan lamunan
1


An
Kata
Kalimat
Jumlah
Hembusan
Vian lalu tersentak oleh hembusan angin yang sanggup membuyarkan lamunan
1
Tangisan
Begitu banyak orang disana yang menghadiri pemakaman itu namun tak ada sedikit pun tangisan
1
Senyuman
Seulas senyuman dibibirnya tanpa ada sedikit pun rasa takut menghadap tuhan yang maha es
1
Sendirian
Jasad yang telah terkubur itu sendirian dalam kegelapan dan dingin yang kan menyelimuti malam
1
Kicauan
Semilir angin dan kicauan burung menambah indahnya suasanya saat itu
1



Kesimpulannya adalah dalam satu kalimat itu banyak terdapat kata-kata yang berimbuhan dan  terdapat kata sisipan didalamnya.
















TUGAS BAHASA INDONESIA
Imbuhan dalam Cerpen

 Nama Kelompok
1.        M.Deano.M
2.       Sabda Sunan.G
3.       Fahri Ramadhan
4.       Tami Desprayogi
5.       Dera Ignatia.W

Kelas XI IPS 2


SMAN 7
JAKARTA PUSAT
Bab 1
Pendahuluan
1.    Latar Belakang

Pertama kali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat digunakan didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk dasarnya.
Imbuhan mana yang harus digunakan tergantung pada keperluan penggunaannya didalam pertuturan. Untuk keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata dasar atau bentuk dasar yang sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan lain.
Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah :
1. Akhiran : -kan, -i, –nya, -in, -at, -is, -isme, -man, -wan, -ah, -us,-wi.
2. Awalan : ber-, per-, me-, di-, ter-, ke-, se-, dan pe-
3. Sisipan : -el, -em, dan –er
4. Imbuhan gabung : ber-kan, ber-an, per-kan, per-I, me-kan, me-I, memper-, memper-kan, memper-I, di-kan, di-I, diper-, diper-kan, diper-I, ter-kan, ter-I, ke-an, se-nya, pe-an, per-an
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana cara menggunakan imbuhan tersebut.
2.   Masalah
·        Berapa imbuhan dalam cerpen
·        Imbuhan mana yang paling produktif
3.   Tujuan
·        Tujuan menyusun makalah ini ialah :
·        Memahami konsep imbuhan awal, sisipan , dan akhiran
·        Mengetahui jumlah imbuhan yang digunakan dalam cerpen “Mawar Putih itu
Aku”
·        Mengetahui imbuhan mana yang paling produktif dalam cerpen tersebut
·        Memenuhi tugas bahasa Indonesia pada semester 2

6.     Metode
Metode yang dipakai untuk makalah “Imbuhan Dalam Cerpen” adalah melalui metode peneletian (deskriptif) . Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam metode penelitian
7.     Ruang Lingkup
Melakukan pendataan mengenai imbuhan awalan , sisipan dan akhiran

BAB 2
PEMBAHASAN
 Awalan ber-
Fungsi awalan ber- adalah membentuk kata kerja intransitive. Sedangkan makna yang diperoleh sebagai hasil pengimbuhan dengan awalan ber- antara lain :
a. Untuk mendapatkan makna ‘mempunyai atau memiliki” awalan ber- harus diimbuhkan pada kata benda umum. Contoh :
Anak itu sudah tidak berayah lagi
Berayah artinya “mempunyai ayah”

Awalan PER
Awalan PER mempunyai tiga macam bentuk, yaitu PER, PE, dan PEL
PER digunakan pada kata-kata yang tidak dimulai dengan konsonan r, seperti: peristri, percepat, dan perketat.
PE digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, seperti peringan dan perendah.
PEl digunakan pada kata ajar, menjadi pelajar. Tidak ada contoh lain.
Fungsi awalan PER adalah membentuk kata kerja perintah, yang dapat digunakan dalam
a) Kalimat
Perintah
Contoh: persingkat saja acaranya!
Pensempit dulu masalahnya!
b) Kalimat yang predikatnya berbentuk : (aspek)+pelaku+kata kerja.
Contoh: penjagaan akan saya perketet nentimalam
c) Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk: yang+ aspek+pelaku+kata kerja.

Awalan ME
Awlan ME adalah imbuhan yang produktif, pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dimuka kata yang diimbuhinya. Awlan ME mempunyai enam macam bentuk yaitu: me, mem, men, meny, meng, dan menge.
1). Me- digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan r, l, w. dan y; serta konsonan sengau m, n, ny, dan ng. umpamanya terdapat pada kata-kata.
-
Merasa (me + rasa)
-
Melihat (me + lihat)
-
Mewarisi (me + warisi)
-
Meyakinkan (me + yakinkan)
-
Memerah (me + merah)
-
Menanti (me + nanti)
-
Menyanyi (me + nyanyi)
-
Menganga (me + nganga)
2). Mem- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan b, p, f, dan v. umpamanya seperti terdapat dalam kata-kata:
-
Membawa (mem + bawa)
-
Memilih (mem + pilih)
-
Memfitnah (mem + fitnah)
-
Memvonis (mem + vonis)
3). Men- digunakan dengan kata-kata yang dimulai dengan konsonan d dan t.
Konsonan d tetap diwujudkan; sedangkan konsonan t tidak diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan bunyi asal dari awalan itu. Contohnya seperti terdapat dalam kata-kata berikut:
-
Mendengar (me + dengar)
-
Menarik (me + tarik)
4). Meny- digunakan pada kata- kata yang dimulai dengan konsonan s; dan konsonan s itu tidak diwujudkan, melainkan disenyawkan dengan bunyi asal dari awalan itu.
Contoh:
-
Menyingkir (me + singkir)
-
Menyingkat (me + singkat)
5). Meng- digunakan pada kata- kata yang mulai dengan konsonan k, g, h, dan kh; serta vocal
A, I, U, E, dan O. Konsonan k tidak diwujudkan, tetapidisenyawakan dengan bunyi asal dari awalan itu. Sedangkan konsonan lainnya tetap diwuudkan. Contohnya seperti :
-
Mengirim (me + kirim)
-
Menggali (me + gali)
-
Menghitung (me + hitung)
-
Mengkhayal (me + khayal)
-
Mengambil (me + ambil)
-
Mengiris (me + iris)
-
Mengutus (me + utus)
-
Mengekor (me + ekor)
-
Mengolah (me + olah)
6). Menge- digunakan pada kata- kata yang hanya bersuku satu. Contohnya seperti: 
-
Mengetik (me + tik)
-
Mengebom (me + bom)
Awalan di-
Awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Bentuknya untuk posisi dan kondisi mana pun sama saja. Hanya perlu diperhatikan adanya di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan.
di- sebagai awalan dilafalkan dan dituliskan serangkai dengan kata yang diimbuhinya. Sedangkan di- sebagai kata depan dilafalkan dan dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
-Dia ditangkap polisi.(di- sebuah awalan)
-Adik belajar di perpustakaan.(di- sebuah kata depan)
Fungsi awalan di- adalah membentuk kata kerja pasif. Maka makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan dari makna kata kerja aktif transitif, yakni kata kerja berawalan me- yang transitif.

Contoh:
Kata kerja transitif kata kerja pasif
Berawalan me- berawalan di-
-
Membaca - Dibaca
-
Menulis - Ditulis
Sisipan –EL, -EM, dan –ER
Sisipan ini tidak mempunyai variasi bentuk, dan ketiganya merupakan imbuhan yang tidak produktif. Artinya tidak digunakan lagi untuk membentuk kata-kata baru.
Pengimbuhannya dilakukan dengan cara menyisipkan diantara konsonandan volal suku pertama pada sebuah kata dasar.
Contoh : -EL + tapak – telapak, -ER + gigi – gerigi, -EM + tali – temali.
Akhiran -kan
Akhiran –kan tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya sama. Pengimbuhan dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya. Fungsi akhiran –kan adalah membentuk kata kerja transitif, yang dapat digunakan dalam kalimat perintah, kalimat pasif yang predikatnya berbentuk (aspek)+pelaku+kata kerja, dan subjek menjadi sasaran perbuatan dan pada keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk yang+(aspek)+pelaku+kata kerja.
Pembentukan kata dengan akhiran –kan akan memberikan makna sebagai berikut :
Untuk mendapatkan makna “sebabkan jadi” akhiran –kan harus diimbuhkan pada :
Contoh : tenangkan dulu anak-anak itu!
Tenangkan artinya “jadikan tenang”
Akhiran –i
Akhiran –I tidak mempunyai variasi bentuk, jadi untuk kondisi dan situasi mana saja bentuknya sama saja. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya. Perlu diperhatikan kata-kata yang berakhir dengan fonem /i/ tidak dapat diberi akhiran –i.
Pembubuhan kata dengan akhiran –I ini akan memberikan makna antara lain yang menyatakan :
Untuk mendapatkan makna berkali-kali akhiran –I harus diimbuhkan ada kata kerja yang menyatakan tindakan.
Contoh :
-Pencuri itu mereka pukuli sampai babak belur.
-Pukuli artinya (pekerjaan) memukul dilakukan berkali-kali.
Akhiran –AN
Akhiran –AN tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya tetap –AN. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya.
Fungsi akhiran –AN adalah membentuk kata benda. Sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan dengan akhiran –AN itu antara lain :
Untuk mendapatkan makna “hasil” akhiran –AN harus digunakan pada kata kerja tertentu.
 Contoh :
-Tulisan adik sudah bagus.
-Tulisan artinya “hasil dari pekerjaan menulis”
 Akhiran -NYA
Akhiran -NYA tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya tetap. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhkan.
Dalam bahasa Indonesia perlu diperhatikan adanya dua macam –nya. 
Pertama : -nya sebagai ganti orang ketiga tunggal yangberlaku objek atau pemilik. Contoh : saya minta tolong kepadanya
Kedua : -nya sebagai akhiran.
Contoh : turunnya harga beras menggembirakan rakyat.
TUGAS BAHASA INDONESIA
Habibie dan Ainun
_____________________________________________
Nama Kelompok
- M.Deano.M
- Sabda Sunan G
- Fahri Ramadhan
- Dera Ignatia W
-Tami Desprayogi
Kelas XI IPS 2

SMAN 7 JAKARTA PUSAT
                



Sinopsis :
                 Pada tahun 1962 dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung, Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula, tapi Ainun tak hanya jatuh cinta, dia imam pada visi dan mimpi Habibie, mereka pun menikah dan terbang ke Jerman.
                 Sementara Ainun adalah seorang wanita muda yang cerdas dengan jalur karir terbuka lebar untuk sebagai seorang dokter.
                 Rudy Habibie adalah seorang yang jenius ia ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar, berbakti kepada Bangsa Indonesia, dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia.





Unsur Instrinsik :
1.     Judul       :Habibie & Ainun
2.     Tema       :Cinta sejati Habibie &Ainun
3.     Tokoh     :
a)    Protagonis : Habibie & Ainun(baik&kerjakeras)
b)    Antagonis  : Seorang pejabat yang ingin menyogok(serakah,mementingkan diri sendiri)
Latar :
            a)Waktu       : Pagi, siang,sore,malam
            b)Tempat    : Bandung ,Jerman,Rumah  sakit  .
            c)Suasana    : Kondusif
Gaya bahasa :
Bahasa Indonesia baku/Formal
Amanat :
Bekerja dan belajarlah dengan giat sehingga kau bisa sukses dan di akui dunia.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengambilan Keputusan dan Pemanfaatan IT dalam Perusahaan

Tata Cara Puasa dalam Agama Kristen

Setting dalam MS. Outlook